Mendidik Anak Perempuan dalam Islam
Mendidik Anak Perempuan dalam Islam – Memiliki dan merawat antara anak perempuan atau laki-laki pada dasarnya sama saja. Keduanya merupakan anugerah terindah yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Taala.
Mendidik Anak dalam Islam
Mendidik anak perlu dengan memberikan contoh serta keteladanan yang baik, karena anak-anak meniru apa yang didengar dan ia lihat.
Islam menaruh perhatian yang besar terhadap perempuan, tak terkecuali dalam mendidik anak perempuan. Dalam sebuah hadits disebutkan jika ada orang tua yang diuji oleh dua orang putri, kemudian ia bersabar dan mendidiknya maka kedua putri tersebut dapat menjadi penghalang dari api neraka.
“Barang siapa diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, kelak mereka akan menjadi penghalang dari api neraka.” HR. Bukhari dan Muslim
Kiat Mendidik Anak Perempuan dalam Islam
Berikut beberapa kiat mendidik anak perempuan yang diajarkan Rasulullah dan bisa kita tiru :
Ajarkan Ilmu Tauhid
Ilmu Tauhid atau yang disebut sebagai konsep ketuhanan merupakan dasar dari agama Islam. Itu sebabnya mengajarkan ilmu yang berkaitan dengan tauhid pada anak menjadi hal yang utama dan wajib bagi orang tua.
Ajarkan kalihat Lailaha illaallah secara berulang-ulang, sehingga anak menjadi terbiasa dan familiar untuk mendengarkannya. Lalu orangtua bisa menambahkan kosakata baru, yakni Muhammad Darrasullullah.
Dari Ibn Abbas dijelaskan Rasullullah SAW bersabda:
“Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailaha-illaallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “Lailaha-illallah. Sesungguhnya barang siapa awal dan akhir pembicaraannya “Lailah-illallah”, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.”
Ajarkan Ilmu Agama
Ilmu agama yang dimaksud adalah salat, puasa, serta mengaji. Mengajarkan ilmu agama tidak perlu menunggu anak perempuan saat dewasa, justru sebaiknya kita perlu mengajarkan sejak dini, atau bahkan saar usianya masih balita.
Untuk ilmu salat dan puasa meski kewajiban dilakukan setelah baligh, Ayah dan Bunda bisa mulai mengajari anak sejak kecil dan dilakukan secara bertahap. Seperti mulai mengajari anak tata cara berwudhu, mengenalkan tentang arah kiblat, serta mengenalkan beberapa bacaan dan gerakan salat.
Penting juga untuk mengajar anak untuk membaca doa, terutama doa sehari-hari seperti doa tidur, doa sebelum dan sesudah makan, doa keluar masuk kamar mandi, doa keluar rumah dan masih banyak lagi;
Ajarkan cara berbakti kepada orang tua
Ajarkan anak cara berbakti kepada orang tua sebagaimana yang diajarkan Rasulullah shallahu alaihi wassalam. Tanamkan kepada anak bahwa durhaka kepada orang tua termasuk dalam perbuatan dosa besar.
Ajarkan pekerjaan rumah tangga
Dalam mendidik anak perempuan, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan perihal pekerjaan rumah tangga. Misalnya memasak, mencuci pakaian dan bersih-bersih rumah.
Ini penting dalam Islam karena kodrat seorang perempuan dalam Islam adalah menjadi istri bukan mencari nafkah untuk keluarganya.
Berikan pendidikan yang layak
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan, “Barang siapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa. Maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku.” Kemudian Anas bin Malik berkata: Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau.”
Dalam hadist tersebut menjelaskan bahwa orang tua wajib mengayomi anak perempuannya, Bunda. Mengayomi ini dapat diartikan sebagai bentuk untuk memberikan pendidikan yang layak, baik agama maupun umum seperti ilmu bahasa, matematika, sains, atau sosial.
Meskipun pada akhirnya menjadi ibu rumah tangga, perempuan juga berhak memperoleh pendidikan yang baik. Apabila perempuan memiliki pendidikan dalam ilmu agama dan umum, dia bisa membentuk generasi rabbani yang cerdas.
Ajari cara berpakaian menutup aurat
Diriwayatkan dari Aisyah RA: bahwa Asma’ binti Abi Bakar menemui Rasulullah SAW dengan kondisi berpakaian pendek, maka berpalinglah Rasulullah SAW seraya berkata, “Wahai Asma’, sesungguhnya wanita, apabila telah baligh, tidak pantas terlihat kecuali ini dan ini (beliau menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya).” (HR. Abu Daud)
Nah, dari hadist tersebut, Rasulullah telah menjelaskan dan mengajarkan kepada umatnya yang perempuan, termasuk anak-anaknya untuk berpakaian secara Islami, yakni menutup aurat
Mengajarkan adab dan pergaulan yang baik
Orang tua harus memberitahu tentang batasan bergaul dengan laki-laki, menjaga pandangannya dan berpenampilan tidak menyerupai laki-laki.
Ustaz Abu Salma Muhammad mengatakan, ketika anak perempuan berusia 7-10 tahun maka dekatkan dengan ibunya untuk mengenal seksualitasnya, bangga dengan ibunya dan tahu apa yang dilakukan dan dikenakan ibunya untuk dipelajari. Dan ketika menjelang baligh dekatkan dengan Ayahnya.
“Karena kalau anak perempuan dekat dengan bapaknya, akan menjadi sosok yang butuh laki-laki dalam hatinya, menjadi sosok yang tangguh dan enggak mudah digoda laki-laki lain,” ujarnya.
Dengan didikan, kebiasaan serta ilmu yang diajarkan padanya, semoga dapat diterapkannya hingga dewasa dan menjadi perempuan salehah.
Leave a Reply