Amalan Lailatul Qadar dan Untuk Wanita Haid
Amalan Lailatul Qadar dan Untuk Wanita Haid. Malam Lailatul Qadar merupakan malam mulia di bulan Ramadan yang sangat dinanti-nantikan oleh umat muslim. Terdapat banyak amalan yang dapat dikerjakan untuk menghidupkan malam seribu bulan ini. Dilansir dari laman NU Online, Lailatul Qadar memiliki sejumlah keutamaan yang sangat luar biasa, salah satunya disebutkan merupakan malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan. Malam Lailatul Qadar merupakan malam diturunkannya Al-Quran dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia).
Keistimewaan malam Lailatul Qadar sudah Allah SWT sebutkan dalam Al-Quran surah Al-Alaq ayat 1-5 berikut ini :
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡر تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ سَلَٰمٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ
Artinya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS Al-Qadar [97]: 1-5)
Dilansir dari buletin Al-Rasikh Universitas Islam Indonesia, dalam sebuah hadis disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar ini akan terjadi pada akhir Ramadan, tepatnya pada 10 malam terakhir. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk menghidupkan malam pada waktu tersebut agar mendapat keutamaan Lailatul Qadar.
Hal ini didasarkan pada salah satu hadits riwayat Imam Muslim, yaitu:
Dari Salim bin Abdullah bin Umar bahwa bapaknya berkata; saya mendengar Rasulullah ﷺbersabda berkenaan dengan Lailatul Qadar, “Beberapa orang diantara kalian, telah bermimpi bahwa Lailatul Qadar itu terakhir (dari ramadhan). Maka carilah ia pada sepuluh yang terakhir.” (HR.Muslim, no.1988).[4]
Adapun sejumlah amalan yang dapat dikerjakan umat muslim untuk memperoleh keutamaan malam Lailatul Qadar, yaitu :
1. I’tikaf
Pada malam-malam terakhir Ramadan, umat muslim dianjurkan menghidupkan malam untuk menjemput Lailatul Qadar. Menghidupkan malam artinya tidak terpaku hanya pada satu ibadah saja, melainkan mengerjakan berbagai ibadah seperti dzikir, memperbanyak baca Al-Quran, hingga itikaf.
2. Muhasabah Diri
Selain menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan Ibadah, umat muslim juga dianjurkan untuk lebih banyak bermuhasabah diri atau mengevaluasi diri. Dengan bermuhasabah, seseorang dapat mengukur aspek ibadah apa saja yang masih kurang dan perlu ditingkatkan.
3. Memperbanyak Membaca Al-Quran
Membaca Al-Quran merupakan bagian dari keseharian umat muslim. Pada malam Lailatul Qadar, kita dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Quran. Sebagaimana disebutkan bahwa Al-Quran diturunkan pada malam Lailatul Qadar. Oleh karena itu, memperbanyak membaca Al-Quran bisa menjadi salah satu cara untuk memperingati momentum yang istimewa tersebut.
4. Melaksanakan Salat Sunnah
Tidak ada yang tahu pasti kapan tepatnya malam Lailatul Qadar kecuali Allah SWT. Kendati demikian, berbagai hadits menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadar akan terjadi pada 10 malam terakhir. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada waktu tersebut, termasuk dengan menunaikan salah sunah seperti shalat tahajud, shalat hajat, shalat taubat, dan shalat sunah lainnya. Di antara salah sunah tersebut, disebutkan bahwa salat tahajjud merupakan salat yang sangat dianjurkan (sunah muakkad).
Terkait hal ini, Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang berselimut (Muhammad) bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.” (Q.S. Al-Muzammil [73] : 1-3).
5. Memperbanyak Dzikir
Dalam menjemput malam Lailatul Qadar, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak dzikir. Melalui dzikir, seseorang dapat semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan berdzikir, hati akan merasakan nyaman, tentram, dan sejuk. Dengan mengingat Allah melalui dzikir, maka setiap masalah yang sedang dihadapi akan terasa ringan sehingga memudahkan menemui jalan atau solusi dalam masalah yang dihadapi.
6. Memperbanyak Doa
Dikutip dari laman PPPA Daarul Quran, salah satu amalan yang juga dianjurkan saat malam Lailatul Qadar adalah memperbanyak doa. Dalam salah satu riwayat dikatakan bahwa, suatu hari, ‘Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah saw: “Jika malam ini adalah malam Lailatul Qadar, apa yang bagus untuk dibaca?” tanya ‘Aisyah.
Rasulullah saw menjawab : “Bacalah doa Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku).”
Dari hadits tersebut, dapat dipahami bahwa dia yang paling dianjurkan Rasulullah SAW adalah memohon ampun. Kendati demikian, bukan berarti kita hanya bisa meminta ampunan saja, melainkan bisa berdoa tentang apa saja.
Seperti disebutkan sebelumnya, malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat mulia karena memiliki sejumlah keutamaan. Adapun keutamannya yaitu:
1. Malam Turunnya Kitab Suci Al-Quran
Salah keutamaan malam Lailatul Qadar yaitu merupakan malam diturunkannya Al-Quran. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Qadr ayat pertama, yaitu :
اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِ
Arab latin : Innaa anzalnaahu fii lailatil qadr
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadar.”
Secara garis besar Al-Quran diturunkan dalam dua tahap, yaitu dari Lauh al-Mahfudz ke Baitul Izzah (Langit Dunia) secara sekaligus. Peristiwa pada tahap inilah yang disebut terjadi pada malam Lailatul Qadar. Kemudian, tahap berikutnya Al-Quran kemudian diturunkan dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad saw secara berangsur-angsur.
2. Malam Seribu Bulan
Keutamaan lainnya dari malam Lailatul Qadar yaitu merupakan malam seribu bulan. Apabila seorang muslim mengerjakan amal salih pada malam Lailatul Qadar, maka Allah akan mengganjarnya dengan pahala setara seribu bulan. Sebagaimana Allah swt berfirman dalam surah Al-Qadr ayat 3 :
لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِ ۙ خَيۡرٌ مِّنۡ اَلۡفِ شَهۡرٍؕ
Arab latin : Lailatul qadri khairum min alfii shahr
Artinya : “Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.”
3. Malam Para Malaikat Diturunkan
Dalam surah Al-Qadr, Allah SWT berfirman bahwa pada malam Lailatul Qadar, malaikat diturunkan untuk mengurus segala urusan. Para malaikat turun untuk mengucapkan salam dan doa kepada hamba Allah swt yang senantiasa beribadah di malam Lailatul Qadar. Allah swt berfirman dalam surah Al-Qadr ayat 4:
تَنَزَّلُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ وَالرُّوۡحُ فِيۡهَا بِاِذۡنِ رَبِّهِمۡۚ مِّنۡ كُلِّ اَمۡرٍ
Arab latin : Tanaz zalul malaa-ikatu war ruuhu fiiha bi izni-rab bihim min kulli amr
Artinya : “Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.”
4. Malam Kesejahteraan
Malam Lailatul Qadar juga disebutkan merupakan malam yang terdapat kesejahteraan, keberkahan, dan keselamatan bagi para hamba Allah yang senantiasa beribadah kepada-Nya. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Surah Al-Qadr ayat 5, yaitu :
سَلٰمٌ هِىَ حَتّٰى مَطۡلَعِ الۡفَجۡرِ
Arab latin : Salaamun hiya hattaa mat la’il fajr
Artinya : “Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.”
5. Malam Penuh Keberkahan
Selain malam kesejahteraan, Lailatul Qadar juga merupakan bulan yang penuh keberkahan. Sebagaimana dalam firman Allah SWT yang menjelaskan kitab suci umat Islam diturunkan pada malam yang diberkahi. Allah swt berfirman dalam surah Ad-Dukhan ayat 3 :
اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةٍ مُّبٰـرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنۡذِرِيۡنَ
Arab latin : Innaaa anzalnaahu fii lailatim mubaarakah; innaa kunnaa munziriin
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.”
6. Malam Dijelaskan Segala Urusan
Keutamaan selanjutnya dari malam Lailatul Qadar yaitu menjadi malam dijelaskannya segala urusan. Disebutkan bahwa pada malam Lailatul Qadar, Allah menjelaskan nasib yang telah ditentukan bagi para hamba-Nya kepada sejumlah malaikat. Allah swt berfirman dalam surah Ad-Dukhan ayat 4 :
فِيۡهَا يُفۡرَقُ كُلُّ اَمۡرٍ حَكِيۡمٍۙ
Arab latin : Fiihaa yufraqu kullu amrin hakiim
Artinya : “Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.”
4 Amalan Wanita Haid Saat Malam Lailatul Qadar
1. Berdoa
Saat wanita mengalami haid sehingga berhalangan untuk melakukan ibadah-ibadah yang umum, terdapat amalan-amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan yaitu berdoa. Dalam sebuah hadits doa disebut sebagai mukhkhul ibadah (otak dari ibadah). Doa bisa dilafalkan dengan bahasa apa saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, termasuk oleh perempuan yang sedang haid atau nifas.
Sayyidah Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasul, andaikan aku bertemu Lailatul Qadar, doa apa yang bagus dibaca? Rasul menjawab:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Allâhumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annî,’ (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai orang yang minta ampunan. Karenanya ampunilah aku).” (HR Ibnu Majah)
Bukan hanya sekedar berarti meminta, doa yang berakar kata dari da’â-yad’û-du’â juga berarti berseru atau memanggil. Doa mengandung ikhtiar mendekatkan diri kepada Allah. Berdoa bisa juga disebut bermunajat.
2. Mencari Ilmu
Amalan yang bisa dilakukan wanita haid selanjutnya adalah mencari ilmu. Mencari ilmu dalam Islam bersifat wajib (faridlah). Manfaatnya yang sangat besar bagi diri sendiri dan orang lain membuat kegiatan tersebut masuk kategori ibadah, bahkan setara dengan jihad.
تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ فَإِنَّ تَعَلُّمَهُ لِلهِ خَشْيَةٌ، وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ، وَمدَارَسَتَهُ تَسْبِيحٌ، وَالْبَحْثُ عَنْهُ جِهَادٌ
“Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu kerana Allah adalah suatu bentuk ketakwaan. Mencari ilmu adalah ibadah, menelaahnya adalah tasbih, dan mengkajinya adalah jihad.” (HR Ad-Dailami)
Mencari ilmu merupakan salah satu ibadah bagi perempuan yang sedang haid atau nifas yang sangat bagus, baik dilakukan secara otodidak dengan membaca buku atau kitab, ataupun melalui bimbingan guru dengan mendatangi majelis-majelis ilmu.
3. Bersholawat
Wanita haid dapat bersholawat selama masa haid di malam Lailatul Qadar ini. Melafalkan shalawat merupakan bentuk pujian bagi Rasulullah SAW yang merupakan manusia dengan akhlak paling mulia, dan mencerminkan kitab suci Al-Quran.
Wanita haid akan mendapatkan keutamaan dan balasan pahala yang melimpah apabila melafalkan sholawat dengan baik dan benar, apalagi dilakukan saat malam Lailatul Qadar dimana malam ini sangatlah mulia. Berikut beberapa sholawat yang dapat dilafalkan wanita haid saat malam Lailatul Qadar :
– Sholawat Jibril
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد
Latin : Shallallahu ‘ala Muhammad
Artinya : Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad.
– Sholawat Farah
اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلَّذِيْ مَلَأْتَ قَلْبَهُ مِنْ جَلَالِكَ، وَعَيْنَهُ مِنْ جَمَالِكَ، فَأَصْبَحَ فَرَحَا مُؤَيَّدًا مَنْصُوْرًا، وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
Latin : Allahumma shalli ‘ala sayyidina muhammadinil ladzi mala’ta qalbahu min jalalika wa ‘ainahu min jamalika fa ashbaha farahan muayyadan manshuran, wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallim tasliman katsiran.
Artinya, “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan atas junjungan kami Nabi Muhammad, yang telah Engkau penuhi hatinya dengan keagungan-Mu, dan Engkau penuhi matanya dengan keindahan-Mu sehingga beliau menjadi bahagia, dikuatkan, dan dibantu. Limpahkan pula rahmat kepada keluarga dan para sahabat beliau. Berilah mereka semua keselamatan yang berlimpah.”
– Sholawat Asyghil
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Latin : Allahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa Muhammad Wa asyghilidz dzoolimiina bidz-dzoolimiin Wa akhrijnaa min baynihim saalimiin Wa ‘alaa alihi wa shohbihii ajma’in.
Artinya : “Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim agar mendapat kejahatan dari orang zalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka, dan berikanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau.”
4. Berzikir
Amalan selanjutnya adalah berdzikir. Zikir adalah kegiatan ibadah yang dianjurkan untuk siapa saja dan kapan saja. Dzikir adalah indikasi hidupnya hati, seperti sabda Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Imam Bukhari bersabda : “Perumpamaan antara orang yang zikir pada Tuhannya dan yang tidak, seperti antara orang yang hidup dan yang mati”.
Jenis dzikir yang bisa diamalkan sangat banyak, bisa berupa tasbih, tahmid, takbir, hauqalah, dan lain sebagainya. Aktif dalam majelis istighosah, tahlilan, atau forum zikir lainnya juga termasuk ibadah. Berikut contohnya :
– Membaca Laa Ilaaha Illallaah
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ . لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ
Latin : Laa Ilaaha Illallah, Laa Ilaaha Illallah ( dibaca 50 x))
Artinya : “Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.”
– Membaca Istighfar
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
Latin : Astaghfirullahal ‘adziim (dibaca 100 x))
Artinya : Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.
– Membaca Allahu Akbar
اَللهُ أَكْبَرُ
Latin: Allahu Akbar (dibaca 33 x)
Artinya: Allah Maha Besar
– Membaca Hamdalah
اَلْحَمْدُلِلَّهِ
Latin : Alhamdulillah (dibaca 33 x)
Artinya : “segala puji bagi Allah”
– Membaca Subhanallah
سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ
Latin : Subhanallah (dibaca 33 x)
Artinya : “Maha suci Allah”
Nah, itulah tadi penjelasan mengenai amalan malam Lailatul Qadar beserta keutamaannya. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar.
Klik gambar untuk pendaftaran KEPQ :
Source : Detik SulSel dan Detik Jateng
Leave a Reply