6 Cara Belajar di Rumah Agar Anak Disiplin dan Tidak Bosan
Cara belajar di rumah agar anak disiplin dan tidak bosan memang perlu dilakukan orangtua. Apalagi sekarang ada teknologi gadget yang menjadi alternatif untuk tidak selalu belajar di kelas.
Meskipun di sekolah sudah mendapat banyak pembelajaran dari guru, tetapi membuat anak lebih rajin belajar di rumah juga tidak ada salahnya. Cara belajar di rumah agar anak disiplin dan tidak bosan penting sekali diterapkan. Agar anak bisa melupakan dunia gadget yang tidak seharusnya mereka dapat sekarang.
Maka cara belajar di rumah agar anak disiplin dan tidak bosan menjadi kunci membuat mereka menyukai belajar. Tidak ada orang tua yang tidak senang melihat anaknya rajin belajar bukan?
Nah jika cara belajar di rumah agar anak disiplin dan tidak bosan berhasil diterapkan, pasti akan sangat berdampak besar pada prestasi anak. Mereka akan lebih menyukai sesuatu yang baru. Mereka akan lebih banyak bertanya tentang sesuatu. Dan lambat laun mereka juga akan memiliki gagasan baru tentang sesuatu.
Perlu diketahui juga bahwa menerapkan cara belajar di rumah agar anak disiplin dan tidak bosan, sudah pasti menuntut para orang tua menjadi guru kedua mereka ketika di rumah. Tidak bisa, jika cara ini dipadukan dengan bentakan dan perintah yang justru akan menekan anak. Jika hal ini dilakukan, maka besar kemungkinan anak akan cepat bosan dan tidak suka belajar di rumah.
Nah berikut penjelasan mengenai cara belajar di rumah agar anak disiplin dan tidak bosan.
1. Mendengarkan Anak
Memberi pengajaran pada anak, tentang pelajar sekolah saat di rumah memang jarang berjalan dengan sempurna. Bahkan pengajaran saat berada di sekolah juga demikian. Banyak guru yang sudah mempersiapkan metode pembelajaran sesuai kemampuan anak, tetapi hanya 10 persen kadar keberhasilannya. Apalagi bagi orang tua yang memberi pengajaran di rumah tanpa mempersiapan apapun.
Anak cenderung lebih menyukai sesuatu yang berjalan sesuai dengan keinginannya. Tapi jangan sampai menuruti keinginan anak untuk tidak belajar ya. Sebelum itu, coba diskusikan dengan anak tentang cara belajar yang mereka senangi.
Jangan memulai dengan memberinya perintah untuk mengerjakan sesuatu, walaupun akhirnya mereka juga akan mengerjakan itu. Tetapi anak akan lebih menyukai dan maksimal mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan caranya. Apalagi pengajarnya tidak menuntut banyak.
Orang tua tentu memilki nilai lebih di sini, karena jika dibandingkan dengan guru di sekolah tentu mereka memiliki kedekatan emosional lebih besar. Ajak mereka untuk memecahkan sebuah masalah, dalam hal ini cara efektik agar mereka tidak bosan belajar.
2. Sesuaikan Jam Belajar
Penyesuaian jam belajar yang dimaksud adalah sesuai dengan kemampuan sang anak. Jangan memaksa anak untuk mengerjakan tugas ketika mereka sudah terlihat cukup lelah dan bosan. Jika mereka dituntut untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dengan memaksakan kemampuannya, justru mereka akan semakin benci dengan belajar.
Amati seberapa lama mereka bisa benar-benar fokus belajar. Rata-rata memang hanya 2 jam anak bisa benar-benar fokus belajar. Nah jika tugas belum selesai dikerjakan, orang tua bisa memberikan waktu istirahat agar anak bisa menghilangkan rasa bosannya.
Selain itu, beri pengertian kepada anak untuk bisa lebih bertanggungjawab dengan tugas yang mereka miliki. Karena nanti kalau sudah besar, mereka akan diberi tugas yang lebih besar lagi. Jadi harus pantang menyerah dan berusaha sekuat tenaga menyelesaikannya. Tetapi jika sudah lelah sekali, lebih baik tidur saja dulu setelah itu bisa mengerjakannya lagi.
3. Beri Waktu Istirahat
Saat belajar di rumah, anak juga membutuhkan waktu istirahat. Ajak mereka bermain. Makan makanan yang disenangi. Bercerita pengalaman menyenangkan saat berlibur beberapa waktu lalu. Berjalan-jalan di halaman rumah, dan lain sebagainya.
Hal ini sangat efektif untuk menghilangkan kepenatan saat belajar. Mereka akan lebih menyukai waktu belajar yang fleksibel daripada yang kaku seperti di sekolahnya.
Dan pada saat sedang beristirahat, usahakan untuk menyenangkan hatinya. Jangan memarahinya, membentaknya, atau bahkan menceramahinya. Karena mereka tidak akan menyukainya.
4. Menulis dengan Tangan
Menulis dengan tangan ini cara yang paling efektif untuk menguatkan daya ingat anak. Daripada banyak berbicara, anak akan mengantuk. Dan jika anak diberi tugas untuk menulis, mereka justru akan memiliki titik fokus lebih besar di sana.
Jika dibandingkan dengan belajar online, menulis dengan tangan justru lebih efektif. Meskipun tidak paham dengan yang mereka tulis, setidaknya mereka sudah pernah membaca dan menuliskannya.
5. Melatih anak Membaca
Berlatih membaca penting sekali untuk perkembangan pemikiran anak. Karena saat membaca, anak akan dituntut untuk memahami sesuatu. Termasuk mengasah logikanya agar bisa lebih tajam.
Sebelum menuntutnya belajar membaca, akan lebih efektif jika kita menceritakannya terlebih dahulu kepada mereka. Kemudian minta mereka untuk menceritakan ulang apa yang mereka tangkap ketika mendengarkan cerita.
Tidak hanya sekadar menceritakan tetapi tekankan hal penting yang harus mereka ingat. Dengan nada lebih keras atau juga lebih tinggi. Hal ini akan membuat mereka membiasakan diri untuk mencari poin utama yang mereka baca atau mereka dengarkan nantinya.
6. Belajar dengan Permainan
Belajar dengan permainan akan lebih efektif jika diterapkan pada pelajaran yang membosankan dan sulit. Seperti pelajaran matematika. Saat belajar matematika, anak akan lebih suka jika diajak menghitung sesuatu yang nyata. Seperti sambil bermain kelereng dan kemudian menghitungnya.
Kemudian belajar ilmu pengetahun alam. Orang tua bisa mengajaknya bermain di halaman rumah walau hanya dengan menunjukkan pohon, akar pohon, bunga, kupu-kupu, belalang, dan lain sebagainya.
Untuk informasi seputar Pesantren Khairunnas bisa dibaca disini
Mau pesan Aqiqah bisa di aqiqahnurulhayat.com
untuk sedekah, Infaq, Zakat bisa melalui zakatkita.org
Leave a Reply