Evaluasi Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi COVID-19
Sepertinya pembahasan COVID-19 masih terus menjadi topik utama di berbagai laman berita, termasuk tentang pendidikan Indonesia di masa pandemi. Apalagi korban akibat virus ini semakin melonjak signifikan hingga angka 9.000 an. Beberapa Kota besar juga memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) seperti Jakarta Dan Surabaya. Melihat keadaan ini, bisa diprediksi libur sekolah akan semakin panjang, bisa jadi hingga ajaran baru semester depan.
Semakin panjang liburan maka semakin panjang pula proses belajar dilakukan secara online. Ternyata pembelajaran online tidak semenyenangkan dan semudah yang dibayangkan. Terutama untuk Pendidikan jenjang SD. Beberapa Kali penulis mendengar dan mendapati banyak keluhan orangtua atas pelaksanaan pembelajaran secara online ini. Salah satu faktor yang mendasar adalah kurang menguasainya orangtua dan anak dengan teknologi yang ada. Sehingga orangtua merasa terbebani, yang pertama untuk pelaksanaan pembelajaran dan yang kedua untuk mengerjakan tugasnya. Lho, kok orangtua mengerjakan tugas?
Itulah kenyataannya, banyak orangtua yang mengerjakan tugas anaknya. Anak-anak ingin nilai yang bagus tanpa ribet. Orangtua tidak ingin ribet melihat anaknya merengek dan dapat nilai jelek. Alhasil orangtualah yang mengerjakan tugas anaknya. Sepertinya tugas-tugas ini tidak efektif untuk pembelajaran di rumah. Waktu liburan yang seharusnya dapat merekatkan hubungan keluarga justru sebaliknya. Sepertinya butuh kreasi dalam pemberian tugas untuk anak-anak.
Budaya pendidikan yang berfokus pada nilai ternyata sudah mengakar baik dalam diri orangtua, anak bahkan guru. Segala keberhasilan ditentukan oleh sebuah angka. Sehingga kita dapati sekarang di dunia pendidikan, anak-anak yang menghalalkan segala cara seperti mencontek dan contoh di atas agar mendapat nilai baik. Pendidikan telah kehilangan esensinya.
Masa pandemi ini semakin memperjelas kenyataan bahwa pendidikan telah keluar dari tujuan mendasarnya. Anak-anak terlalu dituntut untuk sempurna dalam berbagai mata pelajaran dengan dijejali banyak tugas. Seharusnya sekolah tidak hanya berfokus pada tugas-tugas pelajaran saja. Bisa jadi saat ini justru saat yang baik untuk diberikan tugas untuk menerapkan nilai-nilai perilaku yang sudah dipelajari di sekolah, seperti penerapan nilai pancasila, penerapan nilai agama. Apa salahnya jika tugas berbentuk seperti itu?
Tapi memang semua ini sudah tersistem dengan baik, guru pun tidak bisa berbuat banyak untuk anak-anak karena mereka juga sibuk dengan beban kurikulum yang dibebankan pemerintah kepada mereka. Dan inilah bentuk Pendidikan Indonesia di masa pandemi
Begitu kompleks permasalahan pendidikan Indonesia di masa pandemi ini. Namun jangan fokus pada masalahnya, fokus pada penyebab dan solusinya. Salam pendidikan
Pesantren Khairunnas adalah solusi untuk pendidikan di Indonesia, dengan mengutamakan Pendidikan yang islami serta membangun generasi Islami dan penghafal Al-Quran . Pesantren Khairunnas adalah Yayasan pendidikan yang didirikan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional terpercaya Nurul Hayat.
Leave a Reply