Modernisasi Pendidikan Pondok Pesantren
Modernisasi Pendidikan Pondok Pesantren – Sebuah lembaga pendidikan islam memiliki historis yang cukup kuat sehingga berada di posisi utama dalam dunia keilmuan yaitu pesantren. Pesantren juga berkembang seiring berjalannya waktu perubahan dalam masyarakat global. Lain daripada itu, pesantren memiliki lembaga pendidikan yang khas dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Dilihat dari sejarahnya, pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Jauh sebelum Indonesia merdeka, lembaga pendidikan pesantren sudah dikenal bahkan terus berkembang sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan pada umumnya.
Modernisasi Pendidikan Pondok Pesantren – Dimasa lalu pesantren memiliki peran paling menonjol dalam hal menggerakkan, memimpin dan melakukan perjuangan untuk mengusir para penjajah. Pada masa yang akan datang tampaknya peran pesantren sangat besar karena arus globalisasi dan industrialisai telah menimbulkan depresi dan bimbangnya pemikiran dan kelamnya perspektif masa depan. oleh karena itu, pesantren sangat dibutuhkan untuk menyeimbangkan akal dan hati. Dan untuk menegaskan pentingnya peran lembaga pendidikan pensantren di Indonesia, munculnya pesantren selain disebut penting dalam bentuk kehidupan sosial dapat juga disebut sebagai hal yang unik. Bisa disebut unik karena dua alasan yaitu pertama, pesantren muncul untuk merespon situasi dan kondisi masyarakat yang akan dihadapkan runtuhnya sendi-sendi moral atau bisa dikatakan sebagai perubahan sosial. Kedua, dibangunnya pendidikan pesantren yaitu untuk menyebarkan ajaran Islam secara menyeluruh ke seluruh pelosok Nusantara.
Dunia pendidikan merupakan salah satu aspek yang terlihat jelas sebagai aspek yang sangat erat berkaitan dengan modernisasi. Adanya pemikiran untuk mengembangkan dunia pendidikan pesantren merupakan akibat program modernisasi pendidikan Islam. Program modernisasi tersebut berawal dari modernisasi pemikiran dan pranata Islam secara keseluruhan. Modernisasi pendidikan Islam tidak bisa dipisah dengan kebangkitan kaum muslim di masa modern. Oleh karena itu, gagasan dan kelembagaan Islam termasuk pendidikan (pesantren) harus di modernisasi yakni dengan dimodernkan dengan sesuai rangka modernitas. Dengan demikian, jika tetap mempertahankan lembaga Islam tradisional akan menimbulkan kesedihan bagi umat Islam dalam kemajuan dunia modern.
Dipandang dari kegiatan pendidikannya, pesantren mempunyai ciri khasnya tersendiri yang membedakan dengan lembaga pendidikan lain. Pesantren mempunyai ciri khas yang fungsional sebagai pranata yang melingkupi fungsi pendidikan, dakwah, kemasyarakatan dan juga perjuangan di masa colonial. Pesantren memiliki peran yang penting dalam keikutsertaannya mencerdaskan bangsa, dimana pendidikan pesantren di Indonesia sudah berumur lebih dari ratusan tahun, bahkan sebelum merdeka dari penjajahan negara asing. Hal itu dapat dilihat dari peran para ulama atau kiyai dalam keikutsertaanya dalam meraih kemerdekaan.
Umumnya, kata modern dipakai untuk menampakkan kepada perubahan yang mengarah kepada hal yang lebih baik, lebih maju, lebih menyenangkan dan kesejahteraan hidup menjadi lebih meningkat. Dengan cara yang modern, sesuatu akan menjadi lebih efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan. Dalam historis, menurut Eissentadt, modernisasi merupakan suatu proses perubahan sistem sosial, ekonomi dan politik yang sudah berkembang di Eropa Barat dan Amerika Utara mulai abad ke-17 sampai abad ke-19 M, lalu berkembang juga sampai kepada berbagai negara di Eropa.
Pengelompokan pesantren menurut Dhofier, dilihat secara garis besar terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, pesantren salafi yang tetap mempertahankan mengajar kitab-kitab Islam klasik sebagai pendidikan inti di pesantren tradisional. Sitem madrasah diterapkan agar dapat mempermudah sistem sorogan yang dipakai dalam lembaga pengajian bentuk lama tanpa memperkenalkan pengajaran pengetahuan umum. Kedua, pesantren modern yang sudah mengenalkan pelajaran umum dalam madrasah yang dikembangkan atau membuka sekolah umum dalam lingkungan pesantren.
Pesantren tradisional seiring dengan berjalannya waktu tidak bisa menghindar dari pengaruh modernisasi, terutama dalam perkembangan zaman yang diiringi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pesantren ini dihadapkan pada tantangan-tantangan yang ditimbulkan oleh kehidupan modern. Dan kemampuan pesantren dalam menjawab tantangan tersebut dapat dijadikan parameter seberapa jauh pendidikan di pesantren dapat mengikuti arus modernisasi. Jika pesantren dapat menjawab tantangan itu, maka akan mendapatkan kualifikasi sebagai lembaga yang modern. Dan sebaliknya, jika kurang mampu menghadapi atau memberi respon pada kehidupan modern, maka biasanya kualifikasi yang di dapat adalah hal-hal yang menunjukkan ketertinggalan zaman, seperti kolot dan konservatif.
Leave a Reply