Pentingnya Ilmu Tauhid untuk Anak Usia Dini
Pentingnya Ilmu Tauhid Usia dini adalah usia yang paling penting untuk penanaman pondasi tauhid dan aqidah yang lurus. Karena saat itu fitrah anak masih bersih. Ibarat selembar kertas yang masih bersih, apabila diberi tulisan yang bagus dan menarik pada setiap lembarnya. Maka akan menjadi sebuah karya yang berrmanfaat untuk orang lain. Sama halnya dengan seorang anak yang sejak dini sudah diajarkan tauhid dan aqidah oleh orang tuanya. Maka apabila dewasa nanti ia tidak akan mudah terjerumus arus di luar ajaran Islam karena sudah tertanam sedari kecil. Alqamah rahimahullah berkata, “Segala sesuatu yang kuhafal sejak aku masih belia. Maka sekarang seakan-akan aku melihatnya di atas kertas atau lembaran catatan.” (Jami’ Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlih, I/30)
Pentingnya ilmu tauhid dan aqidah merupakan pondasi paling penting di dunia pendidikan Islam. Dan sudah seharusnya diajarkan sejak dini, seperti beriman kepada Allah dan mempercayai hari akhir, pengenalan cerita Nabi, dan lain-lain. Itu semua harus dihadirkan untuk anak-anak diawal pertumbuhan mereka agar bisa dihafalkan dan otomatis tertanam di dalam hati mereka. Selanjutnya, mengajarkan ilmu yang berkaitan dengan Islam lainnya sesuai dengan tahapan usia anak tersebut. Tentunya agar anak mengenal Allah dan Islam secara perlahan.
Dengan landasan tauhid serta aqidah yang kokoh di atas Al-Qur’an dan Al-Hadits, in syaa Allah anak akan terjaga dan senantiasa dalam lindungan Allah. Praktik pengukuhan tauhid serta aqidah perlu terus-menerus dibiasakan agar anak merasakan manfaatnya dengan menjauhkan kisah-kisah atau cerita yang menodai ke-shahih-an aqidah, termasuk film atau game yang menyimpang. Seperti halnya dalam tayangan yang terdapat permohonan kepada dewa-dewa, peri, atau sosok lain yang dianggap memiliki kekuatan layaknya Allah. Maka tak sepantasnya para orang tua atau pendidik menakut-nakuti anak dengan tahayul dan perkara lain yang dilarang syariat.
Imam Ibnu al-Qayyim rahimahullah berkata,
“Siapa saja yang mengabaikan pendidikan anaknya dalam hal-hal yang berguna baginya, lalu dia membiarkan begitu saja, berarti dia telah berbuat kesalahan yang fatal.”
Mayoritas penyebab kerusakan anak adalah akibat orang tua mengabaikan mereka, serta tidak mengajarkan berbagai kewajiban dan ajaran agama. Orang tua yang menelantarkan anak-anaknya ketika mereka kecil telah membuat mereka tidak berfaedah bagi diri sendiri dan bagi orang tua ketika mereka telah dewasa. Ada orang tua yang mencela anaknya yang durjana, lalu anaknya berkata, “Ayah, engkau durjana kepadaku ketika kecil, maka aku pun durjana kepadamu setelah aku besar. Engkau menelantarkanku ketika kecil, maka aku pun menelantarkanmu ketika engkau tua renta.” (Tuhfah al-Maudud hlm. 125)
Pesantren Khairunnas didirikan oleh Yayasan nurul hayat mulai dari PAUD, TK, SD,SMP, hingga jenjang SMA. Alhamdulillah sudah terbukti mampu menyelaraskan pendidikan agama dan ketakwaan dengan pendidikan yang bermutu.Jadikan putra-putri kita menjadi generasi Hafizh Alquran,dan akan memberikan mahkota kepada ayah bunda di Surga kelak.
Informasi Pendaftaran : Hotline: 085655520017 / 085655455301 Yayasan Pesantren Khairunnas Jl.Perum Ikip Gunung Anyar B-48 Surabaya
Leave a Reply