Tak Lekang Oleh Zaman! Santri Khairunnas Madiun Teruskan Tradisi Parkir Sandal ala Pesantren.

Madiun – Di tengah perkembangan zaman yang kian modern, pesantren bukan lagi sebagai tempat belajar agama secara konvensional. Namun, lebih dari itu sebagai wadah pendidikan karakter bagi para santri. Hal ini sejalan dengan Khairunnas Islamic Boarding School Madiun, yang tidak hanya menjadi lembaga yang mengintegrasikan kurikulum akademik namun juga menanamkan pendidikan akhlak dengan mengedepankan 3 pilar utama Adab, Ilmu, dan Al quran. Berdasarkan sistem tersebut, santri tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga pendidikan agama melalui program hafalan Al-Quran.

Dalam kesehariannya santri Khairunnas tidak hanya belajar di kelas saja, tetapi juga dibiasakan dengan berbagai pendidikan ala tradisi khas kepesantrenan yang mengajarkan kedisiplinan dan kemandirian. Salah satu ciri khas atau tradisi yang masih berjalan sampai saat ini adalah tradisi parkir sandal ala pesantren.

“Alhamdulillah. Santri Khairunnas Madiun masih menjaga dan melestarikan ciri khas ala pesantren, yakni tradisi parkir sandal”. Ujar Ustadz Habibi, Mudabbir Pondok Khairunnas Madiun. Menurutnya, ciri khas parkir sandal ini hampir punah di zaman sekarang dan sudah jarang dilakukan oleh para santri.

Kendati sederhana, kebiasaan menata sandal atau parkir sandal ini memiliki makna yang dalam. Jika berkunjung ke pondok pesantren, tak jarang akan menemui pemandangan sandal yang tertata rapih ketika akan masuk ke masjid atau ruang kelas. Para santri memiliki kebiasaan untuk menata sandal, baik sandalnya sendiri atau sandal tamu ketika akan masuk ke masjid atau majlis. Meski nampak sepele, tradisi ini sejatinya mencerminkan nilai adab, akhlak, kedisiplinan, dan tanggung jawab yang diajarkan dalam kehidupan dan kebiasaan pesantren.

Meskipun hari ini banyak pesantren yang telah mengadopsi inovasi dalam metode pengajaran, nilai-nilai tradisional tetap menjadi pedoman dan pegangan utama. Sebagaimana yang dilakukan Khairunnas IBS Madiun dalam membuktikan bahwa modernisasi tidak harus menghilangkan tradisi yang baik.

Di tengah perkembangan dunia digital, santri Khairunnas tetap menjaga kebiasaan sederhana yang sarat akan makna. Tradisi parkir sandal ini tidak hanya sekedar kebiasaan atau tradisi, tetapi juga warisan nilai yang terus dijaga agar tetap hidup tak lekang oleh waktu.

Scroll to Top