Tantangan Anak Pesantren
Tantangan Anak Pesantren – Sebagai salah satu negara dengan umat Islam terbesar di dunia, Indonesia memiliki tempat-tempat khusus untuk memperdalam ilmu agama Islam. Beberapa di antaranya yang dari dulu sampai sekarang terus dilestarikan adalah pondok pesantren. Pesantren sendiri adalah sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Biasanya, orang tua yang menyekolahkan anaknya di tempat ini mulai dari usia SD hingga menjelang remaja, atau bahkan sampai dewasa.
Di kalangan publik, para santri ini memiliki image dan keunikan tersendiri, khususnya jika dikaitkan dengan tempat di mana mereka nyantri. Pasalnya, ada banyak macam pondok pesantren dengan berbagai sistem pendidikan. Ada yang masih tradisional, tapi nggak sedikit juga yang udah menggabungkannya dengan gaya modern. Menjadi seorang santri pun bukan urusan yang gampang, ada banyak lika-liku yang mungkin nggak banyak orang tahu dan harus dirasakan seperti halnya di bawah ini.
Kehidupan santri di pesantren tentulah berbeda dengan kehidupan remaja pada umumnya. Anggapan bahwa pesantren adalah penjara suci dan seorang santri adalah pertapa di dalamnya, memang ada benarnya. Di pesantren ada banyak sekali aturan yang membatasi santri untuk menikmati kesenangan khas remaja.
Jika di luar pesantren, muda-mudi bisa kerja kelompok bareng, nongki-nongki dan belajar di kelas yang sama, di pesantren santriwan dan santriwati dipisah dan tidak bisa bergaul atau bersosialisasi seperti itu. Asrama, sekolah, masjid, dan fasilitas lain antara putra dan putri dibedakan. Namun jangan salah, itu tak berarti kehidupan santri tak pernah punya cerita asmara. Justru dengan segala keterbatasan dan rintangan itu, santri harus jadi lebih kreatif menyusun siasat untuk menarik atensi.
Di sini, saya akan menceritakan beberapa lika-liku kehidupan santri perihal kisah asmaranya, berdasar pengalaman saya sebagai santri abal-abal selama tiga tahun. Atau kalau kata orang, santri yang ngampung tidur saja.
Hidup di pesantren nggak melulu diisi dengan ngaji dan belajar agama kok. Nyatanya tetap masih ada waktu luang untuk bersosial dengan orang luar.
Tantangan Anak Pesantren, banyak yang menyangka bahwa kehidupan seorang santri itu cuma dihabiskan di dalam pondok pesantren untuk mempelajari ilmu agama aja. Kalau dibilang lebih banyak di pondok sih memang benar, tapi yang salah adalah anggapan bahwa anak santri itu nggak bisa bersosialisasi dengan orang luar. Coba aja tanya sendiri sama orang-orang yang pernah nyantri, biasanya mereka diberi waktu saat weekend untuk melepas penat dengan beraktivitas di luar pondok kok. Sedih banget dong anak santri dibilang apatis dan kudet karena nggak gaul.
Tantangan Anak Pesantren, Sering kali peraturannya memang ketat banget, salah satunya adalah dilarang bawa HP untuk digunakan secara bebas sehari-hari
Namanya aja pondok pesantren, pasti punya peraturan yang berbeda dan sedikit unik dibandingkan sama tempat menuntut ilmu lainnya. Biasanya, salah satu peraturan yang paling ketat di setiap pondok pesantren adalah larangan membawa HP ke dalam pondok, apalagi digunakan setiap hari dan setiap waktu. Nah, kalau kamu pengin mencoba melepas ketagihan sama gawai, bisa nih masuk ke pondok pesantren. Pilih aja yang pondok tradisional, karena terkadang jauh lebih ketat. Ketahuan bawa HP nggak pakai basa-basi langsung dibanting~
Di dalam pondok, anak santri harus maklum dengan berbagai macam tipikal teman. Mulai dari yang jorok sampai indigo
Selain peraturannya yang unik, tipikal teman di dalam pondok pesantren itu juga nggak kalah unik. Makanya, biasanya anak-anak pondok itu bisa lebih memaklumi jenis-jenis orang di luar sana, karena mereka setiap hari bertemu dengan yang macam-macam. Mulai dari teman jorok yang kalau tidur seprainya nggak pernah diganti, sisa makanan dibuang sembarangan, handuk basah ditaruh di atas kasur, sampai jenis teman-teman horor yang punya kemampuan indigo. Bayangin aja tuh, kamu satu asrama dan satu kamar sama dia, terus pas tengah malam tiba-tiba dia ngobrol sendiri. Reseknya lagi, hal itu nggak cuma terjadi sekali atau dua kali aja, tapi nyaris setiap hari.
Begitulah sepenggal lika-liku rasanya jadi anak santri. Mulai sekarang, jangan beranggapan kalau anak santri itu pasti orangnya kaku dan susah banget buat diajakin gaul. Banyak kok anak santri yang supel dan keren-keren, kamu belum ketemu aja kali.
Baca Juga : Membangun Rasa Percaya Diri
Di Pesantren Khairunnas Santri akan difokuskan untuk menghafal Al-Quran dengan metode pembelajaran yang sudah banyak melahirkan Hafidz/ Hafidzah. Santri juga akan belajar dengan kegiatan kegiatan yang interaktif yang membantu Ananda untuk berfikir kreatif dan inovatif. Pesantren Khairunnas adalah Yayasan pendidikan yang didirikan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional terpercaya Nurul Hayat. SD Unggulan Surabaya, SMP Unggulan Malang Tuban Madiun, SMA Terbaik dan Unggulan Surabaya.
Leave a Reply