Tips Menghadapi Resesi untuk Keluarga
Menghadapi Resesi : Dari hasil yang sudah diumumkan dalam berita, bahwa Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada kuartal II di tahun 2020 tercatat minus 5,32% anjlok dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 5,05% pertumbuhan ekonominya. Semua berharap pertumbuhan Ekonomi ini tidak kembali minus bahkan lebih jauh di kuartal ke III tahun 2020. Jika hal itu terjadi maka Indonesia bersama negara lainnya seperti Singapura, Amerika Serikat dan Uni Eropa bisa dikatan sedang masuk ke jurang Resesi.
Ketika kita sudah memasuki Jurang Resesi ini maka dampak yang terjadi pun akan begitu besar kepada perekonomian Indonesia. Baik dari daya beli masyarakat yang dipastikan turun drastis karena turunnya sektor ekonomi. Diikuti dengan angka kemiskinan yang bisa melonjak tajam yang disebabkan karena badai PHK yang masif.
Hal ini pastinya akan memiliki dampak kepada kita telerbih sebagai keluarga.
Lalu, apa yang harus dipersiapkan masyarakat untuk meminimalisir dampak resesi tersebut?
- Kurangi Konsumsi Belanja
Semenjak virus COVID 19 pastinya banyak dari kita sudah mengatur ulang anggaran belanja kita, bahkan yang pekerjaannya terpengaruh dan ada pemotongan insentif bisa jadi harus memakai tabungan yang sudah disimpan.
Namun, pada saat resesi yang ancaman goncangannya bisa jadi lebih besar dan lebih lama, mengatur ulang dan pemilihan anggaran untuk kebutuhan belanja keluarga menjadi penting. Perlu memikirkan ulang prioritas mana yang benar- benar harus dibeli dan mana yang tidak.
Dan ada baiknya, mulai dibiasakan dikurangi tingkat konsumsi dengan cara- cara yang masih mungkin untuk dilakukan. Seperti mengurangi pembelanjaan untuk hal- hal yang sifatnya tersier seperti kuota internet, dan jajan.
2. Tingkatkan Kapasitas Dana Darurat
Di masa resesi ekonomi, kita akan butuh dana darurat lebih besar. Jika belum mempunyai dana darurat maka segera mulai dari sekarang juga. Jangan sampai nanti kemudian malah mengendalkan dari hutang ketika kebutuhan darurat harus dikeluarkan. Apalagi disaat resesi, peluang akan dirumahkan akan lebih besar dibanding saat ini.
Namun bagi ayah bunda yang sudah memiliki dana darurat, maka perkuatkan kapasitasnya. Misalnya saat ini dana darurat hanya mampu mencover 1 bulan pengeluaran, maka tingkatkan menjadi 2,3,6 bahkan 12 bulan. karena kita tidak tahu sampai kapan resesi akan berakhir. Tidak ada ruginya memperbesar kapasitas dana darurat kita, selain kita menjadi lebih tenang dan aman, semisal tidak terpakai bisa menjadi anggaran dana untuk berinvestasi nanti.
3. Berbelanja dari Orang Terdekat
Dampak Resesi ini akan dirasakan oleh semua orang, termasuk orang – orang terdekat kita. nah agar kita bisa mensupport dan membangun hubungan baik dengan orang – orang terdekat kita, kita bisa mulai berbelanja ke orang terdekat kita seperti tetangga, saudara. Insya Allah kalau kita membantu orang lain, kelak kita akan terbantu.
4. Cari Pemasukan Sampingan
Pendapatan bisa tiba- tiba berkurang di saat resesi ini datang, oleh karena itu penting untuk ayah bunda untuk mencari pemasukan sampingan untuk mengamankan kemampuan keuangan keluarga. Tentunya harus sifatnya yang lebih kreatif dan inovatif. bisa berbentuk pekerjaan sampingan, bisnis kecil-kecilan, memiliki sumber pendapatan yang , atau lain lainnya.
5. Penuhi Kebutuhan dengan Budi Daya Sendiri
Jika kita akan menghadapi resesi yang diprediksi akan berdampak besar pada keuangan keluarga dan dalam waktu yang tidak sebentar. Maka pemenuhan kebutuhan pangan keluarga menjadi prioritas penting yang tak terhindarkan untuk diupayakan mulai dari sekarang.
Solusinya adalah dengan melakukan budidaya sendiri, seperti menanam tanaman hidroponik atau budi daya ikan dalam ember seperti ikan Lele. Hal ini bisa dicoba di rumah sendiri dan tentunya nanti bisa membantu memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Begitu tadi tips – tips yang bisa dilakukan ketika kita akan menghadapi resesi. Semoga Bermanfaat untuk Ayah Bunda.
Di Pesantren Khairunnas Santri akan difokuskan untuk menghafal Al-Quran dengan metode pembelajaran yang sudah banyak melahirkan Hafidz/ Hafidzah. Santri juga akan belajar dengan kegiatan kegiatan yang interaktif yang membantu Ananda untuk berfikir kreatif dan inovatif. Pesantren Khairunnas adalah Yayasan pendidikan yang didirikan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional terpercaya Nurul Hayat. SD Unggulan Surabaya, SMP Unggulan Malang Tuban Madiun, SMA Terbaik dan Unggulan Surabaya
One Comment
Bermanfaat sekali